ALTERNATOR
Alternator
merupakan salah satu komponen mesin yang mengubah energi mekanik dari
mesin menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin diterima
melalui sebuah pulley yang memutarkan rotor dan membangkitkan arus
bolak-balik pada stator. Arus bolak-balik ini diubah menjadi arus
searah oleh diode. Alternator berfungsi menghasilkan arus listrik untuk
mengisi baterai.
PRINSIP KERJA
ALTERNATOR
Gambar
: Prinsip Kerja Alternator
|
Arus
listrik
dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan diputarkan dalam
medan magnet. Jenis arus listrik yang
dibangkitkan adalah arus bolak-balik yang arah
alirannya secara konstan berubah-ubah dan untuk mengubahnya menjadi
arus searah diperlukan sebuah komutator
atau
dioda dan sikat-sikat. Ini adalah untuk menarik arus
searah yang dibangkitkan pada setiap stator koil. Armatur dengan
komutator dapat diputarkan di dalam kumparan. Akan tetapi, konstruksi
armatur akan menjadi rumit dan tidak
dapat
diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya
adalah bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush),
maka keausan akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga api.
Untuk
mendapatkan arus searah dapat dilakukan dengan menyearahkan arus
bolak-balik yang dihasilkan oleh stator
koil
tepat sebelum dijadikan output dengan menggunakan
komutator atau dioda, atau dengan cara mengganti putaran
stator coil dengan memutarkan magnet di dalam kumparan. Semakin
besar volume listrik yang dibangkitkan
di
dalam kumparan, maka kumparan semakin panas dikarenakan
aliran arus. Oleh karena itu, pendinginan akan menjadi
lebih baik kalau stator koil ditempatkan di luar dengan rotor koil
berputar di dalamnya. Untuk tujuan
itulah maka
alternator mobil menggunakan kumparan pembangkit
(stator koil) dengan magnet berputar (rotor koil) didalamnya.
KONSTRUKSI
ALTERNATOR
Bagian-bagian
utama dari alternator adalah rotor yang membangkitkan elektromagnet,
stator yang membangkitkan arus listrik dan diode yang menyearahkan
arus. Sebagai tambahan, terdapat pula sikat arang yang mengalirkan
arus ke rotor koil untuk membentuk garis gaya magnet, bearing untuk
memperhalus putaran rotor dan fan/kipas untuk mendinginkan rotor,
stator serta diode. Semua bagian
tersebut
dipasang pada front dan rear frame(rumah bagian depan
dan belakang),
Komponen
Alternator
|
a.
|
Rotor
Rotor
disusun dari inti kutub (kutub magnet), field coil (yang juga disebut
dengan rotor coil), slip ring dan
rotor
shaft. Field coil digulung dengan arah yang sama
seperti putarannya dan kedua inti kutub dipasang pada dua ujung
kumparan sebagai penutup field
coil.
Garis gaya magnet akan timbul pada saat arus mengalir
melalui kumparan, salah satu kutub menjadi kutub N dan yang lain
menjadi kutub S. Slip ring/cincin
gesek
tersebut dari logam seperti stainless steel dengan
permukaan yang berhubungan dengan brush dikerjakan sangat halus.
Slip ring/cincin gesek diisolasi
terhadap rotor shaft.
Rotor
|
|
b.
|
Stator
Stator terdiri dari stator
core/inti
stator dan field coil/kumparan medan dan diikat oleh
rumah bagian depan serta belakang. Stator core terdiri dari lapisan
steel plating yang tipis (inti
besi
berlapis). Di bagian dalamnya terdapat slot tempat
masuknya tiga buah stator coil/kumparan yang masing-masing berdiri
sendiri. Stator core bekerja
sebagai
saluran yang memungkinkan garis gaya magnet menyeberang
dari pole core ke stator coil.
Stator
|
|
c.
|
Diode
Pada
diode holder, terdapat tiga buah diode positif dan tiga buah diode
negatif. Arus yang dibangkitkan oleh alternator
dialirkan dari diode holder pada sisi positif sehingga
terisolasi dari end frame. Selama proses penyearahan, diode akan
menjadi panas sehingga plat dudukan diode bekerja meradiasikan panas ini
dan mencegah diode menjadi terlalu
panas.
Diode
|
|
Untuk memperdalam pemahaman konstruksi
dari
alternator dapat melihat pada manual dan cuplikan video berikut
ini............
... PLAYING VIDEO
...
... VIDEO KOMPONEN
ALTERNATOR
...
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar